Memanglah, Allah Swt tak pernah menciptakan sesuatu yang sia-sia. Bahkan jamur pun, yang biasanya hidup di atas kotoran, mengandung manfaat buat manusia. Termasuk untuk dikonsumsi sebagai obat. Jamur teh misalnya. Kombucha (cairan jamur teh) adalah salah satu probiotik yang mulai populer pada tahun 2002. Baik di negara-negara Asia seperti
Ia dikenal di berbagai negara dengan nama antara lain: Tea fungus, Fungus japonicas, Fungojapon, Indo-Japanese tea fungus, Cembuya orientalis, Combuchu, Tschambucco, Volga spring, Mo-Gu, Champignon de longue vie, Tea Kvas, Teakwass, Kwassan, Kargasok Tea, Kocha kinoko, Manchurian mushroom tea. Focus, majalah mingguan Jerman, dalam edisi nomor 34/21 Agustus 1995, menyebutkan sejumlah selebritis dunia penggemar Kombucha. Di antaranya adalah artis Daryl Hannah, Linda Evans, Madonna, sutradara Oliver Stone, dan mantan presiden AS Ronald Reagan.
Cara Pembuatan :
Kombucha diperoleh dengan memeram air teh manis yang ditambahi biang jamur. Jamur teh penghasil cairan Kombucha adalah campuran beberapa mikroba berupa bakteri dan ragi yang tidak berbahaya, antara lain Saccharomyces cerevisiae, Candida validda, Candida lambia dan Pichia fermentans.
Jamur yang terbentuk terdiri dari gelatinoid serta membrane jamur yang liat berbentuk piringan bulat. Dengan nustrisi teh-manis yang rutin diberikan, jamur akan tumbuh secara berulang sehingga membentuk susunan piringan berlapis. Piringan pertama akan tumbuh pada lapisan
paling atas yang akan memenuhi lapisan, kemudian disusul oleh pertumbuhan piringan berlapis-lapis dibawahnya yang akan menebal. Bila dirawat secara benar, maka jamur ini akan tumbuh pesat dan sehat, sehingga akan awet.
Khasiat :
Majalah The American Raum & Zeit yang terbit di Munt Vernon, Amerika, dalam edisi nomor 5/Volume 2/1991, halaman 51-56, memaparkan khasiat teh Kombucha yang dikemukakan sejumlah ahli. Bacinskaja (1914), menyatakan bahwa minuman ini efektif untuk kegiatan perut serta usus, khususnya pada bagian pembuangan. Professor S. Bazarewski, dalam suatu laporan di "Correspondence for the Association of Nature Researchers in Riga" (1915), mengatakan
bahwa sebagian penduduk Latvia di Propinsi Rusia Baltic, yaitu di Livland dan Kurland, mempunyai obat tradisional yang bernama "Brinum Ssene" yang secara harfiah diterjemahkan sebagai "Jamur Ajaib". Penduduk
penyembuhan yang ajaib untuk berbagai macam penyakit". Beberapa orang penduduk yang ditanyai oleh Bazarewski menyatakan bahwa jamur ini bisa menyembuhkan pusing kepala, bahkan `'sangat berguna dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit".
Prof. B. Lindner (1917-1918) melaporkan bahwa jamur ini kebanyakan digunakan sebagai pengatur (regulator) atau untuk penyembuh aktivitas organ pencernaan yang kurang baik jalannya. Demikian juga halnya dengan pembengkakan disekitar dubur atau anus dapat disembuhkan seperti wasir atau ambei.
Ketua Councilor Prof. Dr. Rudolf Kobert (1917-18) mendapatkan bahwa "jamur ini juga, secara pasti, adalah obat untuk encok atau rematik pada persendian". Demikian pula Prof. Dr. Wilhelm Henneberg (1926) melaporkan bahwa minuman yang dibuat dari jamur ini, yang di Rusia dinamai "Tea Kwass", digunakan sebagai obat penyembuh berbagai penyakit, terutama untuk sembelit.
Sesuai dengan uraian Dr. Madaus didalam "Seni Penyembuhan secara Biologis" (1927), bahwa jamur tersebut dengan produk-produk metabolismenya, mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan dinding-dinding sel baru pada proses regenerasi sel, dan dengan begitu merupakan alat penyembuh yang sangat baik bagi arteriosclerosis atau pengerasan pembuluh darah yang disebabkan oleh endapan cholesterol maupun kapur.
Dr. Maxim Bing (1928) merekomendasikan Kombucha Tea sebagai "penyembuh efektif untuk Arteriosclerosis, gout serta gangguan alat-alat pencernaan. Dr E Arauner (1929) menyimpulkan: "... bisa dikatakan bahwa Kombucha atau ekstraknya, merupakan pencegah yang sangat bagus terhadap diabetes, namun khusus terhadap masalah ketuaan seperti arterioschlerosis, tekanan darah tinggi dengan konsekwensi pusing kepala, gout, hemorrhoids atau peradangan sekitar dubur. Paling tidak Kombucha ini adalah pelancar buang air besar yang bagus." Hans Irion, Direktur dari Akademi Ilmu Kimia Negara yang tersohor di Braunschweig menyatakan dalam "Pelajaran untuk Ahli Farmasi Khusus" (1944, Vol. 2, hal. 405): "Dengan meminum minuman yang dinamai Teakwass, maka akan terjadi perubahan dalam penguatan kelenjar-kelenjar serta peningkatan metabolisme tubuh. Teakwass direkomendasikan sebagai penyembuh yang sangat bagus bagi penyakit-penyakit gout, rematik, furunkolosis, arterio-sclerosis, tekanan darah tinggi, kegelisahan atau nervousness, perbaikan alat-alat pencernaan serta pelancar buang air besar, serta berbagai macam penyakat penuaan....''
Ahli Penyembuh Alamiah A.J.Lodewijkx dari
pembuangan racun; asam uric dinetralisir dan dihilangkan oleh Kombucha tea. Maka dari itu, teh ini merupakan penyembuh yang sangat bagus bagi penyakit gout, rheumatik, arthritis, kidney stones atau batu ginjal, intestinal dysbacteria, terutama cancer pada tahap awal karena Kombucha mushroom akan menjadi unsur penghenti yang sangat kuat pada penyakit atau disebut sebagai endobionts....''
Jamur teh ini konon sudah dikenal dan digunakan untuk pengobatan sejak zaman Kaisar Cina Dinasti Tsing pada tahun 221 SM. Bahkan sebuah cerita di Injil tentang `'minuman asam'' yang terjadi sekitar 1000 tahun SM dimaknai sebagai kisah tentang teh Kombucha. Dalam Injil (Ruth 2 :14) diriwayatkan, tuan tanah Boas ketika panen gandum mengundang makan Moabite Ruth, yang kelak menjadi isterinya, dengan berkata, "Datanglah kemari dan makanlah roti serta celupkanlah sepotong dari rotimu ke dalam minuman asam ini! Kemudian dia duduk disamping para pengetam gandum; serta diberikannya gandum yang telah dimasak kepada Ruth yang kemudian memakannya dan terpuaskan, lalu pergilah Ruth".
Nah, di jaman kuno tersebut, Kombucha dipercaya sebagai `'obat dewa'' yang dapat membuat awet muda dan menyembuhkan segala macam penyakit. Lantaran itulah ia dinamakan "the Divine Tsche" atau "the remedy for immortality".
Komponen-komponen yang terbentuk selama proses fermentasi kombucha
1. Asam laktat
Asam laktat yang ada di dalam kombucha sebagian besar terdapat dalam bentuk L(+)-laktat. Asam laktat penting bagi sistem pencernaan manusia. Asam laktat juga digunakan sebagai indikator penyakit kanker.
2. Asam asetat
Asam asetat dapat menghambat bakteri berbahaya sehingga sering digunakan menjadi pengawet. Asam asetat merupakan komponen yang memberi aroma dan rasa khas pada kombucha.
3. Asam malat
Asam malat penting dalam proses detoksifikasi tubuh.
4. Asam oksalat
Asam oksalat dapat berfungsi sebagai pengawet alami dan juga mendukung sel dalam memproduksi energi bagi tubuh.
4. Asam glukonat
Asam glukonat efektif dalam infeksi yeast seperti Candida.
5. Asam butirat
Asam butirat diproduksi oleh khamir dan bekerja sama melawan infeksi khamir dengan asam glukonat.
6. Asam nukleat
Meningkatkan regenerasi sel yang baik dan sehat.
7. Asam amino
Merupakan sekelompok asam yang berperan dalam pembentukan protein. Asam amino penting dalam pembelahan sel dan memperbaiki jaringan yang rusak. Asam amino juga dapat membentuk antibodi yang dapat melawan bakteri dan virus.
8. Enzim
Enzim adalah bagian dari protein yang bertindak sebagai biokatalis, mempercepat laju reaksi biokimia dalam tubuh. Oleh karena itu, enzim akan meningkatkan fungsi-fungsi kesehatan kombucha dengan tubuh.
9. Kombucha
Juga mengandung beberapa vitamin B dan C, serta bakteri dan khamir yang penting.